Jenis – Jenis Las
Yang
dimaksud dengan las adalah proses penyambungan dua material secara
permanen dengan cara mencairkan kedua material yang akan disambung dan
diikuti oleh material pengisi. Berikut macam–macam proses dan jenis
pengelasan :
1. Berdasarkan Panas Listrik
• SMAW
(Shield Metal Arch Welding) adalah las busur nyala api listrik
terlindung dengan mempergunagakan busur nyala listrik sebagai sumber
panas pencair logam. Jenis ini paling banyak dipakai dimana–mana untuk
hampir semua keperluan pekerjaan pengelasaan. Tegangan yang dipakai
hanya 23 sampai dengan 45 Volt AC atau DC, sedangkan untuk pencairan
pengelasan dibutuhkan arus hingga 500 Ampere. Namun secara umum yang
dipakai berkisar 80 – 200 Ampere
• SAW (Submerged Arch
Welding) adalah las busur terbenam atau pengelasan dengan busur nyala
api listrik. Untuk mecegah oksidasi cairan metal induk dan material
tambahan, dipergunakan butiran–butiran fluks / slag sehingga bususr
nyala terpendam di dalam ukuran–ukuran fluks tersebut
•
ESW (Electro Slag Welding) adalah pengelasan busur terhenti, pengelasan
sejenis SAW namun bedanya pada jenis ESW busurnya nyala mencairkan
fluks, busur terhenti dan proses pencairan fluk berjalan terus dam
menjadi bahan pengantar arus listrik (konduktif). Sehingga elektroda
terhubungkan dengan benda yang dilas melalui konduktor tersebut. Panas
yang dihasilkan dari tahanan terhadap arus listrik melalui cairan fluk /
slag cukup tinggi untuk mencairkan bahan tambahan las dan bahan induk
yang dilas tempraturnya mencapai 3500° F atau setara dengan 1925° C
•
SW (Stud Welding) adalah las baut pondasi, gunanya untuk menyambung
bagian satu konstruksi baja dengan bagian yang terdapat di dalam beton
(baut angker) atau “ Shear Connector “
• ERW (Electric
Resistant Welding) adalah las tahanan listrik yaitu dengan tahanan yang
besar panas yang dihasilkan oleh aliran listrik menjadi semakin tinggi
sehingga mencairkan logam yang akan dilas. Contohnya adalah pada
pembuatan pipa ERW, pengelasan plat–plat dinding pesawat, atau pada
pagar kawat
• EBW (Electron Beam Welding) adalah las
dengan proses pemboman elektron, suatu pengelasan uang pencairannya
disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari suatu berkas loncatan
elektron yang dimamapatkan dan diarahkan pada benda yang akan dilas.
Penelasan ini dilaksanakan di dalam ruang hampa, sehingga menghapus
kemungkinan terjadinya oksidasi atau kontaminasi
2. Berdasarkan Panas Listrik dan Gas
•
GMAW (Gas Metal Arch Welding) terdiri dari ; MIG (Metal Active Gas)
dan MAG (Metal Inert Gas) adalah pengelasan dengan gas nyala yang
dihasilkan berasal dari busur nyala listrik, yang dipakai sebagai
pencair metal yang di–las dan metal penambah. Sebagai pelindung oksidasi
dipakai gas pelindung yang berupa gas kekal (inert) atau CO2. MIG
digunakan untuk mengelas besi atau baja, sedangkan gas pelindungnya
adalah mengunakan Karbon dioxida CO2. TIG digunakan untuk mengelas
logam non besi dan gas pelindungnya menggunakan Helium (He) dan/atau
Argon (Ar)
• GTAW (Gas Tungsten Arch Welding) atau TIG
(Tungsten Inert Gas) adalah pengelasn dengan memakai busur nyala dengan
tungsten/elektroda yang terbuat dari wolfram, sedangkan bahan
penambahnyyadigunakan bahan yang sama atau sejenis dengan material
induknya. Untuk mencegah oksidasi, dipakai gas kekal (inert) 99 % Argon
(Ar) murni
• FCAW (Flux Cored Arch Welding) pada
hakikatnya hampir sama dengan proses pengelasan GMAW. Gas pelindungnya
juga sama-sama menggunakan Karbon dioxida CO2. Biasanya, pada mesin las
FCAW ditambah robot yang bertugas untuk menjalankan pengelasan biasa
disebut dengan super anemo
• PAW (Plasma Arch Welding)
adalah las listrik dengan plasma yang sejenis dengan GTAW hanya pada
proses ini gas pelindung menggunakan bahan campuran antara Argon (Ar),
Nitrogen (N) dan Hidrogen (H) yang lazim disebut dengan plasma. Plasma
adalah gas yang luminous dengan derajat pengantar arus dan kapasitas
termis / panas yang tinggi dapat menampung tempratur diatas 5000° C
3. Berdasarkan Panas Yang Dihasilkan Campuran Gas
•
OAW (Oxigen Acetylene Welding) adalah sejenis dengan las karbid /
las otogen. Panas yang didapat dari hasil pembakaran gas acetylene
(C2H2) dengan zat asam atau Oksigen (O2). Ada juga yang sejenis las ini
dan memakai gas propane (C3H8) sebagai ganti acetylene. Ada pula yang
memakai bahan pemanas yang terdiri dari campuran gas hidrogen (H) dan
zat asam (O2) yang disebit OHW (Oxy Hidrogen Welding)
1. Berdasarkan Ledakan dan reaksi isotermis
•
EXW (Explosion Welding) adalah las yang sumber panasnya didapatkan
dengan meledakkan amunisi yang dipasang pada suatu mold/cetakan pada
bagian tersebut dan mengisi cetakan yang tersedia. Cara ini sangat
praktis untuk menyambung kawat baja / wire rope, slenk. Cara
pelaksanaannya adalah ujung-ujung tambang kawat dimasukkan ke dalam mold
yang telah terisi amunisi selanjutnya serbuk ledak tersebut dinyalakan
dengan pemantik api, maka terjadilah reaksi kimia eksotermis yang sangat
cepat sehingga menghasilkan suhu yang sangat tinggi sehingga terjadilah
ledakan. Ledakan tersebut mencairkan kedua ujung kawat baja yang
terdapat didalam mold tadi, sehingga cairan metal terpadu dan mengisi
ruangan yang tersedia didalam mold.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar